Menyikapi perkembangan ekonomi yang ada, PT Parna Raya secara agresif membuka  investasi-investasi baru dengan mendirikan anak-anak perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan merambah pada sektor-sektor bisnis khusus.  Menyadari bahwa pangsa pasar amoniak sedang berkembang, sementara ketersediaan domestik sangat kurang, PT Parna Raya memutuskan untuk memasuki industri petrokimia untuk memproduksi amoniak.

Sebuah pabrik amoniak dibangun di Lingkungan Industi Kaltim, di Bontang, Kalimantan Timur.  Pabrik tersebut dibangun oleh Mitsubishi Heavy Industries yang dilengkapi dengan pengolahan air limbah yang sangat baik mempergunakan tekonologi Haldor Topsoe.  Pada saat ini pabrik tersebut dioperasikan secara efektif oleh kurang dari 200 personel.

Dikenal sebagai PT Kaltim Parna Industri (KPI) pabrik ini diresmikan pada tanggal 4 Juli 2002, setelah sebelumnya dilakukan percobaan produksi komersial.  Dalam perkembangannya pada tanggal 27 Mei 2013, KPI menjadi perusahaan swasta domestik setelah pemindahaan saham dari Mitsubishi Corporation (Jepang), Asahi Chemical (Jepang) dan Nippon Yusen Kaisha (Jepang) kepada PT Parna Raya yang sampai saat ini memiliki 90% sahamnya.